Sebelum jauh memjelajahi keindahan alam dan keanekaragamanan budaya Sumba, Destinasi pertama dan wajib di kunjungi adalah Rumah Budaya Sumba. Terletak di Kalembu Nga’ Bangga, Weetebula, Sumba Barat Daya, Rumah Budaya menyediakan segala bentuk informasi baik destinasi wisata maupun warisan budaya. Di dalam rumah ini terdapat semacam museum budaya dimana berbagai macam peninggalan sejarah, seperti Patung Batu, Patung Kayu, Kain Tenun Sumba yang umurnya ratusan tahun, Perhiasan, Senjata dan Alat Musik Tradisional Suku Sumba. Di rumah ini pula terdapat pameran foto-foto budaya dan landscape alam Sumba.
Robert Ramone, C.Ss.R atau lebih akrab dengan Pater Robert adalah tokoh dibalik pendiriaan bangunan ini. Pastor yang hobi fotografi ini terkenal sangat ramah dan bersahabat, menurut beliau rumah ini terbuka 24 jam untuk siapa saja yang ingin berkunjung dan belajar. Biaya masuknya Free! tapi dijamin kita bakal mendapatkan ilmu yang luar biasa bangat setelah meninggalkan tempat ini. Pater Robert sendiri sangat menyayangkan orang Indonesia khususnya masyarakat Sumba yang tidak begitu tertarik untuk mempelajari dan mencintai budaya mereka sendiri. Berbanding terbalik dengan wisatawan manca negara yang berkunjung serta belajar ditempat ini. Rumah ini terdri dari dua bangunan utama yang besar dan dilengkapi dengan beberapa home stay.
Pater Robert telah menerima berbagai penghargaan dari pemerintah atas kontribusinya terhadap Pelestarian kebudayaan yang mencakup Perlindungan, Pengembangan, dan Pemanfaatannya dalam kehidupan masyarakat. Penghargaan tersebut diantaranya Anugerah Kebudayaan dari Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata Tahun 2011, penghargaan dari CSR For Indonesia Sustainability Summit & Award 2011, dan NTT Academia Award Tahun 2011.
Kontributor:
JAMALUDIN BEY
Robert Ramone, C.Ss.R atau lebih akrab dengan Pater Robert adalah tokoh dibalik pendiriaan bangunan ini. Pastor yang hobi fotografi ini terkenal sangat ramah dan bersahabat, menurut beliau rumah ini terbuka 24 jam untuk siapa saja yang ingin berkunjung dan belajar. Biaya masuknya Free! tapi dijamin kita bakal mendapatkan ilmu yang luar biasa bangat setelah meninggalkan tempat ini. Pater Robert sendiri sangat menyayangkan orang Indonesia khususnya masyarakat Sumba yang tidak begitu tertarik untuk mempelajari dan mencintai budaya mereka sendiri. Berbanding terbalik dengan wisatawan manca negara yang berkunjung serta belajar ditempat ini. Rumah ini terdri dari dua bangunan utama yang besar dan dilengkapi dengan beberapa home stay.
Pater Robert telah menerima berbagai penghargaan dari pemerintah atas kontribusinya terhadap Pelestarian kebudayaan yang mencakup Perlindungan, Pengembangan, dan Pemanfaatannya dalam kehidupan masyarakat. Penghargaan tersebut diantaranya Anugerah Kebudayaan dari Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata Tahun 2011, penghargaan dari CSR For Indonesia Sustainability Summit & Award 2011, dan NTT Academia Award Tahun 2011.
Kontributor:
JAMALUDIN BEY