Untuk lebih jelasnya, silahkan klik link ini: http://www.who.int/topics/malaria/en/
Pertanyaan berikutnya, lalu apa hubungannya dengan rumah adat Sumba? Hhhhmmmmm… Semua orang Sumba termasuk saya, sangat bangga dengan rumah adat warisan leluhur itu. Bentuknya yang unik, belum lagi fungsi-fungsinya. Ya, siapa saja yang melihat pasti akan kagum dengan rumah berbentuk panggung dan beratapkan menara yang tinggi itu. Namun, tahukah kamu bahwa salah satu fungsi (dari tiga fungsi utama) rumah adat sumba, keberadaannya sangat dekat/lekat dengan kejadian Malaria? Ya, salah satu fungsi rumah adat Sumba sebagai kandang ternak, membuat orang-orang yang tinggal di dalamnya sangat mungkin untuk terjangkit Malaria.
Saya merancang ide ini (bagaimana memodifikasi rumah adat Sumba) dengan meminta bantuan arsitek, kakak saya sendiri (https://www.facebook.com/oemboetayi?fref=ts).
1. Kemiringan lantai kandang
Hal yang pertama yang bisa dilakukan adalah mendesain lantai kandang dengan kemiringan tertentu. Ini dimaksudkan agar genangan air bisa dialirkan, dan mudah untuk membersihkan berbagai sampah hasil aktivitas ternak di kandang.
Salah satu hal yang memudahkah masuknya nyamuk ke dalam rumah adat Sumba, yakni karena dindingnya yang tidak rapat. Oleh karena itu, untuk mencegah hal tersebut terjadi, hal yang harus dilakukan adalah mendesain dinding rumah tersebut serapat mungkin.
Alasan mengapa rumah adat Sumba memiliki bukaan yang banyak, yakni untuk memberi akses angin ke dalam rumah, sehingga penghuninya tidak kepanasan. Hal ini juga yang menjadi alasan mengapa dinding dan lantai rumah yang umumnya terbuat dari papan/bambu, didesain tidak rapat. Saya mengusulkan agar dindingnya dirapatkan, tapi di sisi lain kita dapat membuat bukaan-bukaan yang banyak, seperti jendela, namun diberi kassa, sehingga bisa ada akses untuk angin, tapi tidak untuk nyamuk. Lagi-lagi, harga kassa tidak semahal anggaran rokok, kok! :)
Hal terakhir yang bisa dimodifikasi adalah dengan tidak memberikan celah antara dinding dan atap, seperti halnya pada rumah adat Sumba umumnya. Dengan demikian, nyamuk Anopheles sebagai vektor Malaria tidak memiliki akses ke dalam rumah dan mengigit penghuninya.
SALAM SEHAT!
Kontributor:
Chandra Umbu Reku Landuwulang