Banyak orang seringkali bingung dalam menentukan akan kuliah dimana, jurusan apa, akan belajar apa nantinya. Anda bingung, saya pun dulu demikian! Saya merumuskan beberapa hal dan pengalaman yang sekiranya membantu anda dalam menentukan pilihan jurusan anda. Saya membaginya dalam dua kelompok besar, yakni faktor internal dan faktor eksternal. Simak ulasannya, berikut ini.
Faktor Internal: hal ini menyangkut kesiapan, kapasitas, dan kemampuan kamu sebagai subjek yang akan menjalani kuliah, bertanggung jawab dan memikul beban. Banyak orang di luar sana sudah mengetahui bahwa dirinyalah sebagai subjek utama, namun tidak menyadari kesiapan, kapasitas, dan kemampuan mereka. Sebagai contoh, anda tidak suka menghafal, kurang tertarik dengan biologi, apa lagi kimia, tapi anda mau kuliah di jurusan kedokteran. Pilihan jurusan anda, tanpa disadari menjebak anda dalam hal yang sebenarnya tidak anda sukai. Hal yang bisa terjadi selanjutnya, anda akan merasa jenuh saat kuliah, anda hanya akan memenuhi absen kehadiran dan ingin segera kembali ke rumah, tidak bertangung jawab atas tugas pribadi maupun kelompok, tidak bisa menghafal dengan baik, enggan mengikuti ujian, nilai ujian anjlok, IPK di bawah rata-rata, karena frustrasi anda bisa saja memutuskan untuk berhenti kuliah, dll.
Faktor Internal: hal ini menyangkut kesiapan, kapasitas, dan kemampuan kamu sebagai subjek yang akan menjalani kuliah, bertanggung jawab dan memikul beban. Banyak orang di luar sana sudah mengetahui bahwa dirinyalah sebagai subjek utama, namun tidak menyadari kesiapan, kapasitas, dan kemampuan mereka. Sebagai contoh, anda tidak suka menghafal, kurang tertarik dengan biologi, apa lagi kimia, tapi anda mau kuliah di jurusan kedokteran. Pilihan jurusan anda, tanpa disadari menjebak anda dalam hal yang sebenarnya tidak anda sukai. Hal yang bisa terjadi selanjutnya, anda akan merasa jenuh saat kuliah, anda hanya akan memenuhi absen kehadiran dan ingin segera kembali ke rumah, tidak bertangung jawab atas tugas pribadi maupun kelompok, tidak bisa menghafal dengan baik, enggan mengikuti ujian, nilai ujian anjlok, IPK di bawah rata-rata, karena frustrasi anda bisa saja memutuskan untuk berhenti kuliah, dll.
Berikut hal-hal yang perlu dipertimbangkan terkait kesiapan, kapasitas dan kemampuan secara pribadi (internal) dalam memilih jurusan
· Bakat, minat dan ketertarikan
Anda harus tahu apa bakat anda! Kalau anda merasa anda pandai berbahasa, tertarik untuk berkomunikasi, gemar menulis puisi dan sebagainya, anda pasti akan memilih jurusan yang sesuai dengan hal-hal ini. Ada jurusan komunikasi, ada jurusan bahasa dan sastra, ada jurusan jurnalisme, dan sebagainya. Hal ini akan membuat anda semakin mantap, suka menjalani dan tidak tersiksa selama menempuh studi sekurang-kurangnya 4 tahun.
· Kemampuan akademis
Anda yang paling tahu sampai dimana kemampuan anda! Seringkali banyak orang terjebak dalam memilih jurusan jika tidak menyadari kemampuan akademis mereka. Kalau anda mampu di bidang sains, banyak pilihan jurusan yang akhirnya bisa mengembangkan kemampuan anda. Ada sains IPA, matematika, teknik, kedokteran, farmasi, perawat, bidan, dan sebagainya. Buat anda yang mampu di bidang sosial, juga banyak pilihannya. Ada ilmu politik, ekonomi, hukum, antropologi, sosiologi, dan sebagainya. Bagi anda yang memiliki kemampuan di bidang seni pun, banyak pilihan yang bisa ditekuni. Ada desain interior, seni pertunjukan, seni rupa, musik, dan lain sebagainya. Kemampuan akademis, membuat anda berprestasi pada bidang/jurusan yang anda pilih.
· Tekad dan komitmen
Ingat, bahwa kuliah itu lama, untuk mendapatkan gelar, anda harus menjalani banyak sekali tantangan dan rintangan. Tekad dan komitmen dibutuhkan agar sesewaktu anda tidak akan pernah merasa bosan/jenuh dan akhirnya memutuskan untuk berhenti. Kalau anda bertekad kuliah di bidang teknik misalnya, tentunya anda harus punya komitmen dengan beban pikiran, tenaga dan waktu. Kalau anda bertekad kuliah di jurusan kedokteran, anda harus komit dengan waktu panjang sekurang-kurangnya 5 sampai 6 tahun atau bahkan lebih untuk menjadi dokter. Atau jika anda bertekad mengambil kuliah musik, anda harus komit untuk mempelajari nada, notasi, beberapa alat musik yang mungkin saja awalnya anda tidak tahu/suka.
· Kedewasaan
Saya memasukkan ini sebagai salah satu faktor, karena kedewasaan dalam memilih jurusan itu penting! Ibarat pancaroba, anda akan beralih dari anak SMA menjadi seorang pemuda/pemudi yang tentunya harus dewasa/mapan secara pemikiran. Banyak sekali anak-anak SMA yang baru lulus masih terombang ambing saat menentukan pilihan jurusan mereka. Ikut-ikutan teman, tidak mempertimbangkan dengan baik saran dan masukan, instan dan tidak berpikir panjang, dan sebagainya. Hal-hal ini akan membawa anda terperangkap ke dalam kondisi, yang sebenarnya bukan diri anda! Mulailah membuat plan A, plan B, dan plan C! Rencana studi ini menunjukkan anda dewasa, dan siap untuk menjadi mahasiswa.
Di samping faktor internal, ada juga faktor eksternal yang penting untuk dipertimbagkan. Faktor eksternal: hal ini menyangkut segala sesuatu di luar diri anda, tapi sangat penting untuk dipertimbangkan. Banyak orang yang siap dan mampu secara akademis, tapi mungkin tidak mampu secara finansial. Banyak orang terkadang sangat egois dengan hanya mempertimbangkan pendapat peribadi dalam menentukan jurusan yang akan diambil, tanpa mencerna masukan dan pendapat orang lain, yang mungkin saja besar manfaatnya.
Berikut hal-hal yang menyangkut pengaruh dari luar diri anda sebagai subjek yang akan memilih dan menjalani kuliah, yang tentunya harus dipertimbangkan.
· Biaya kuliah
Ilmu itu mahal, dan harus ada pengorbanan untuk memperolehnya, termasuk uang/biaya. Hal mendasar yang harus diketahui oleh anda sebelum memilih jurusan adalah kemampuan orang tua anda dalam membiayai anda pada jurusan tersebut. Diskusikan dengan orang tua anda, mereka bisa membiayai kuliah anda sampai dimana? Ingat, biaya kuliah tidak hanya uang spp, tapi juga biaya hidup per bulan, biaya transportasi, biaya tempat tinggal, dan biaya-biaya lainnya. Anda sudah harus bisa memperkirakan, jika anda memilih jurusan A atau B atau C, keuangan anda akan cukup! Ingat, hal ini penting untuk dipikirkan, tapi bukan menjadi hal yang bisa menghambat anda dalam menggapai cita-cita anda! Tapi, anda juga harus tahu diri (dalam tanda kutip), dan dewasa dalam menyikapi hal ini!
· Beasiswa, donatur, orang tua asuh, dan sebagainya
Tuhan itu adil, sehingga jangan pernah putus asa jika anda berkekurangan seperti saya. Akan ada malaikat penolong jika anda gigih mencari beasiswa, donatur dan sebagainya. Banyak beasiswa seperti beasiswa bidik misi yang diperuntukkan bagi anda yang kurang mampu. Saat anda sudah kuliah, jika anda berprestasi ada banyak beasiswa yang menanti anda, seperti beasiswa BBM dan PPA; walaupun tidak seberapa, tapi cukup untuk menunjang anda sebagai mahasiswa. Salah satu kenalan saya bahkan mendapatkan orang tua asuh yang membiayai kuliah kedokterannya sampai selesai. Password untuk mendapatkan beasiswa dan sejenisnya adalah jika anda berprestasi. Jika anda tidak mendapatkannya dari sebelum masuk kuliah, anda bisa saja mendapatkannya saat anda sudah kuliah. Oleh karena itu, jelilah dalam menentukan jurusan, sehingga anda bisa berprestasi di sana dan mendapatkan pertolongan-pertolongan dari malaikat tak bersayap.
· Pendapat orang tua/orang lain
Diskusi dengan orang yang lebih tua sangat penting sebelum anda menentukan jurusan yang akan anda pilih. Pendapat mereka penting untuk dipertimbangkan. Tapi, ingat bahwa subjek utamanya anda, anda yang akan menjalani kuliah, jadi pendapat mereka bukanlah doktrin yang harus anda ikuti, tanpa melihat kapasitas dan kemampuan anda. Banyak orang tua yang mampu secara finansial, tapi mungkin saja anda lemah dan tidak suka untuk mengambil jurusan kedokteran. Kasus seperti ini sering sekali terjadi, dimana orang tua memaksakan anak mereka untuk mengambil jurusan sesuai dengan pilihan mereka, tanpa memikirkan faktor-faktor internal yang sudah dibahas sebelumnya. Kedewasaan anda lagi-lagi dibutuhkan dalam menyikapi hal ini, sehingga pendapat orang tua/orang lain untuk memilih jurusan, tidak menjadi momok bagi anda di kemudian hari.
· Kesempatan kerja dan pengabdian
Banyak sekali orang tidak berpikir akan kemana setelah selesai kuliah. Kerja dimana, gaji berapa, sesuai bidang keilmuan, atau bagaimana? Anda sebagai subjek utama, harus sudah memikirkan matang akan kemana anda dengan jurusan yang anda pilih! Ibarat anda akan menuju sebuah kota, anda harus memilih transportasi apa yang cocok untuk anda, agar anda bisa sampai di kota tersebut dengan selamat, dan sesuai harapan anda. Anda bisa memilih berjalan kaki, tapi pasti akan memakan waktu lama; atau anda bisa saja menggunakan pesawat terbang yang akan membawa anda ke kota tersebut hanya dalam beberapa jam bahkan beberapa menit. Kalau anda ingin menjadi pemusik yang handal, tentunya akan sangat salah jika anda memilih menjadi ekonom. Atau jika anda ingin menjadi lawyer yang hebat, sangatlah keliru jika anda kuliah di jurusan kesehatan masyarakat. Ingat, lagi-lagi kedewasaan dibutuhkan dalam menyikapi hal ini! Tentunya anda tidak ingin menjebak diri anda sendiri pada suatu tempat yang sebenarnya bukan tempat anda untuk menghabiskan waktu dan mengabdi.
Demikian beberapa faktor yang bisa dipertimbangkan sebelum anda memilih jurusan. Apapun jurusan yang anda pilih nantinya, sekiranya akan membuat anda nyaman, bermanfaat bagi anda, bagi sesama, dan tentunya bagi Tuhan sang pemberi hidup.... :)
· Bakat, minat dan ketertarikan
Anda harus tahu apa bakat anda! Kalau anda merasa anda pandai berbahasa, tertarik untuk berkomunikasi, gemar menulis puisi dan sebagainya, anda pasti akan memilih jurusan yang sesuai dengan hal-hal ini. Ada jurusan komunikasi, ada jurusan bahasa dan sastra, ada jurusan jurnalisme, dan sebagainya. Hal ini akan membuat anda semakin mantap, suka menjalani dan tidak tersiksa selama menempuh studi sekurang-kurangnya 4 tahun.
· Kemampuan akademis
Anda yang paling tahu sampai dimana kemampuan anda! Seringkali banyak orang terjebak dalam memilih jurusan jika tidak menyadari kemampuan akademis mereka. Kalau anda mampu di bidang sains, banyak pilihan jurusan yang akhirnya bisa mengembangkan kemampuan anda. Ada sains IPA, matematika, teknik, kedokteran, farmasi, perawat, bidan, dan sebagainya. Buat anda yang mampu di bidang sosial, juga banyak pilihannya. Ada ilmu politik, ekonomi, hukum, antropologi, sosiologi, dan sebagainya. Bagi anda yang memiliki kemampuan di bidang seni pun, banyak pilihan yang bisa ditekuni. Ada desain interior, seni pertunjukan, seni rupa, musik, dan lain sebagainya. Kemampuan akademis, membuat anda berprestasi pada bidang/jurusan yang anda pilih.
· Tekad dan komitmen
Ingat, bahwa kuliah itu lama, untuk mendapatkan gelar, anda harus menjalani banyak sekali tantangan dan rintangan. Tekad dan komitmen dibutuhkan agar sesewaktu anda tidak akan pernah merasa bosan/jenuh dan akhirnya memutuskan untuk berhenti. Kalau anda bertekad kuliah di bidang teknik misalnya, tentunya anda harus punya komitmen dengan beban pikiran, tenaga dan waktu. Kalau anda bertekad kuliah di jurusan kedokteran, anda harus komit dengan waktu panjang sekurang-kurangnya 5 sampai 6 tahun atau bahkan lebih untuk menjadi dokter. Atau jika anda bertekad mengambil kuliah musik, anda harus komit untuk mempelajari nada, notasi, beberapa alat musik yang mungkin saja awalnya anda tidak tahu/suka.
· Kedewasaan
Saya memasukkan ini sebagai salah satu faktor, karena kedewasaan dalam memilih jurusan itu penting! Ibarat pancaroba, anda akan beralih dari anak SMA menjadi seorang pemuda/pemudi yang tentunya harus dewasa/mapan secara pemikiran. Banyak sekali anak-anak SMA yang baru lulus masih terombang ambing saat menentukan pilihan jurusan mereka. Ikut-ikutan teman, tidak mempertimbangkan dengan baik saran dan masukan, instan dan tidak berpikir panjang, dan sebagainya. Hal-hal ini akan membawa anda terperangkap ke dalam kondisi, yang sebenarnya bukan diri anda! Mulailah membuat plan A, plan B, dan plan C! Rencana studi ini menunjukkan anda dewasa, dan siap untuk menjadi mahasiswa.
Di samping faktor internal, ada juga faktor eksternal yang penting untuk dipertimbagkan. Faktor eksternal: hal ini menyangkut segala sesuatu di luar diri anda, tapi sangat penting untuk dipertimbangkan. Banyak orang yang siap dan mampu secara akademis, tapi mungkin tidak mampu secara finansial. Banyak orang terkadang sangat egois dengan hanya mempertimbangkan pendapat peribadi dalam menentukan jurusan yang akan diambil, tanpa mencerna masukan dan pendapat orang lain, yang mungkin saja besar manfaatnya.
Berikut hal-hal yang menyangkut pengaruh dari luar diri anda sebagai subjek yang akan memilih dan menjalani kuliah, yang tentunya harus dipertimbangkan.
· Biaya kuliah
Ilmu itu mahal, dan harus ada pengorbanan untuk memperolehnya, termasuk uang/biaya. Hal mendasar yang harus diketahui oleh anda sebelum memilih jurusan adalah kemampuan orang tua anda dalam membiayai anda pada jurusan tersebut. Diskusikan dengan orang tua anda, mereka bisa membiayai kuliah anda sampai dimana? Ingat, biaya kuliah tidak hanya uang spp, tapi juga biaya hidup per bulan, biaya transportasi, biaya tempat tinggal, dan biaya-biaya lainnya. Anda sudah harus bisa memperkirakan, jika anda memilih jurusan A atau B atau C, keuangan anda akan cukup! Ingat, hal ini penting untuk dipikirkan, tapi bukan menjadi hal yang bisa menghambat anda dalam menggapai cita-cita anda! Tapi, anda juga harus tahu diri (dalam tanda kutip), dan dewasa dalam menyikapi hal ini!
· Beasiswa, donatur, orang tua asuh, dan sebagainya
Tuhan itu adil, sehingga jangan pernah putus asa jika anda berkekurangan seperti saya. Akan ada malaikat penolong jika anda gigih mencari beasiswa, donatur dan sebagainya. Banyak beasiswa seperti beasiswa bidik misi yang diperuntukkan bagi anda yang kurang mampu. Saat anda sudah kuliah, jika anda berprestasi ada banyak beasiswa yang menanti anda, seperti beasiswa BBM dan PPA; walaupun tidak seberapa, tapi cukup untuk menunjang anda sebagai mahasiswa. Salah satu kenalan saya bahkan mendapatkan orang tua asuh yang membiayai kuliah kedokterannya sampai selesai. Password untuk mendapatkan beasiswa dan sejenisnya adalah jika anda berprestasi. Jika anda tidak mendapatkannya dari sebelum masuk kuliah, anda bisa saja mendapatkannya saat anda sudah kuliah. Oleh karena itu, jelilah dalam menentukan jurusan, sehingga anda bisa berprestasi di sana dan mendapatkan pertolongan-pertolongan dari malaikat tak bersayap.
· Pendapat orang tua/orang lain
Diskusi dengan orang yang lebih tua sangat penting sebelum anda menentukan jurusan yang akan anda pilih. Pendapat mereka penting untuk dipertimbangkan. Tapi, ingat bahwa subjek utamanya anda, anda yang akan menjalani kuliah, jadi pendapat mereka bukanlah doktrin yang harus anda ikuti, tanpa melihat kapasitas dan kemampuan anda. Banyak orang tua yang mampu secara finansial, tapi mungkin saja anda lemah dan tidak suka untuk mengambil jurusan kedokteran. Kasus seperti ini sering sekali terjadi, dimana orang tua memaksakan anak mereka untuk mengambil jurusan sesuai dengan pilihan mereka, tanpa memikirkan faktor-faktor internal yang sudah dibahas sebelumnya. Kedewasaan anda lagi-lagi dibutuhkan dalam menyikapi hal ini, sehingga pendapat orang tua/orang lain untuk memilih jurusan, tidak menjadi momok bagi anda di kemudian hari.
· Kesempatan kerja dan pengabdian
Banyak sekali orang tidak berpikir akan kemana setelah selesai kuliah. Kerja dimana, gaji berapa, sesuai bidang keilmuan, atau bagaimana? Anda sebagai subjek utama, harus sudah memikirkan matang akan kemana anda dengan jurusan yang anda pilih! Ibarat anda akan menuju sebuah kota, anda harus memilih transportasi apa yang cocok untuk anda, agar anda bisa sampai di kota tersebut dengan selamat, dan sesuai harapan anda. Anda bisa memilih berjalan kaki, tapi pasti akan memakan waktu lama; atau anda bisa saja menggunakan pesawat terbang yang akan membawa anda ke kota tersebut hanya dalam beberapa jam bahkan beberapa menit. Kalau anda ingin menjadi pemusik yang handal, tentunya akan sangat salah jika anda memilih menjadi ekonom. Atau jika anda ingin menjadi lawyer yang hebat, sangatlah keliru jika anda kuliah di jurusan kesehatan masyarakat. Ingat, lagi-lagi kedewasaan dibutuhkan dalam menyikapi hal ini! Tentunya anda tidak ingin menjebak diri anda sendiri pada suatu tempat yang sebenarnya bukan tempat anda untuk menghabiskan waktu dan mengabdi.
Demikian beberapa faktor yang bisa dipertimbangkan sebelum anda memilih jurusan. Apapun jurusan yang anda pilih nantinya, sekiranya akan membuat anda nyaman, bermanfaat bagi anda, bagi sesama, dan tentunya bagi Tuhan sang pemberi hidup.... :)
Link terkait:
Persiapan Kuliah: Don’t be Afraid to Dream Big!!!!
Kontributor:
Chandra U R Landuwulang
Persiapan Kuliah: Don’t be Afraid to Dream Big!!!!
Kontributor:
Chandra U R Landuwulang